Apa yang kita pikirkan tatkala mendengar judul diatas? Mungkin terasa aneh lagi asing di telinga kita, padahal kalau kita mau ejaan yang benar maka yang akrab di telinga kita adalah "terpaksa tidak makan dan minum". Lalu apa jadinya jika memang ada orang yang biasa makan dan minum karena terpaksa? Mungkinkah hal itu terjadi? 

Yap jawabanya mungkin, karena memang ada orang yang demikian. 

Lalu siapakah gerangan tersebut? 
Mungkinkah orang tersebut hidup di zaman kita? 
Atau itu hanya omongan belaka? 

Tidak, hal tersebut memang benar adanya. 

Tercantum dalam kitab Tabyin Kadzibil Muftari karya Imam Al hafidz Ibnu Asakir, hal. 278-283 dan juga Thobaqot As-Syafi'iyyah Al-wustho karya Tajaduddin As-Subki jilid. 5 hal. 174-179, terkait biografi Imam Al-Haramain Abu Ma'ali Abdul Malik bin Abdulloh Al-Juwaini An-Naisaburi As-Syafi'i . 

Beliau seorang ulama' yang ahli dalam bidang fiqh, ushul fiqh dll, beliau lahir di tahun 419 H - 478H. Disebutkan sebagai berikut :

Imam Al-Haramain biasa makan dan minum karena terpaksa bukan sebagai kebiasaan. 

Abdul Ghafir bercerita: beliau adalah kyai umat islam pada saat itu yang diakui kepakarannya dalam bidang ilmu. 

Suatu ketika, ditengah percakapan beliau berkata, "Aku tidak makan dan tidur karena kebiasaan. Aku hanya tidur kalau sudah betul-betul mengantuk di makam hari atau terkadang di siang hari. Dan akupun makan bila aku berselera makan, di waktu kapan saja. " Hiburan dan kenikmatan Bagi beliau adalah justru Mengulang-ngu pelajaran dan saat mencari ilmu. 

Lalu bagaimana dengan kita yang bahkan makan sampai kekenyangan, mana semangat kita dalam menuntut ilmu ataukah jangan-jangan kita hanya bersemangat tatkala ujian datang menghampiri kita? 

Maka sungguh beruntung mereka yang menjadikan setiap harinya seperti hari-hari ujian. 

Marilah kita membenahi diri kita masing-masing dan saling mengingatkan dan akhirnya kita hanya bisa meminta hidayah dan keistiqomahan kepada Alloh, semoga Alloh memberikan keistiqomahan dalam belajar ilmu syar'i kepada kita semua. Aamiin



0 Komentar